Thursday, September 01, 2005

Jakarta '08/05

matahari sudah memerah..
tajam menatap bumi yang seakan sudah mulai enggan tuk berputar..
dari lantai 12 aku menatap hilir mudik manusia jakarta, jalanan yang penat berjejal besi-2 beroda yang satu samalain tak mau mengalah..
fuch..kesombongan manusia.. merasa raja diraja yang tak bertahta..

--- *** ---

bau keringat, parfum dan semuanya bercampur menghiasi udara yang penat didalam bus kota, memenuhi rongga dada yang mengalir melalu nafas yang terengah-engah.. ya.. benar-benar sesak dan penat.. itulah jakarta.. kota impian bagi si pengais rizki..

desak-desakan di bus kota terus menghimpit setiap jengkal tubuh ini. Satu desiran hati terasa ketika mataku memandang 2 orang bocah kecil berlari dan meloncat dalam bis kota yg lambat berderum. ternyata..dibalik kepenatan itu.. terlampir harapan.. impian dari dua orang bocah kecil berdendang mengalunkan nyanyian yang seakan tanpa beban. mereka kakak beradik. bocah-2 mungil yang seharusnya menikmati sejuknya hari dalam taman kasih sayang.. bukannya kesesakan dan kepenatan dalam pelukan pisau zaman. seiring waktu berjalan, alunan tembang dari bocah-bocah kecil itu terus mengalun menemani perjalan pulang ku..
hemm... ternyata aku telah dikalahkan bocah-bocah mungil yang baru mengenal zaman... ketika aku sudah penat oleh hari..mereka melenggang santai dalam pergulatan waktu. berdendang dan berdendang.. tanpa tau kapan waktu akan senyap tanpa alunan tembang si bocah-bocah mungil..